BUKIT KAPUR KAWAH DOLOK TINGGI RAJA
Kawasan ini telah dilindungi sejak tahun 1924 melalui keputusan bersama raja-raja Simalungun. Luas keseluruhan CA ini adalah 167 Hektar.
Secara rinci kujelaskan keunikan yang khas dari kawasan ini adalah potensi sumber air panas yang berasal dari endapan-endapan kapur yang terbentuk dari proses panas bumi yang mengandung belerang sehingga membentuk teras-teras tanah kapur berbukit, dengan luas mencapai 35 hektar. Aliran air panas yang menyatu dengan air sungai sering dimanfaatkan untuk mandi-mandi karena airnya terasa hangat-hangat kuku.
Kalau kita berkunjung ke lokasi ini, sebaiknya kita sudah sampai sebelum siang hari karena genangan air panas yang ada di bukit kapur akan menjadi semakin panas karena terkena terik matahari. Dan jangan lupa membawa stok air banyak karena disini kita akan mudah mengalami dehidrasi. Satu hal yang unik sekaligus ada pantangannya disini adalah kita bisa merebus telur di semburan air panas itu, tapi kalau-kalau telur yang kita rebus jumlahnya tiba-tiba berkurang jangan langsung marah karena menurut mitos telur yang hilang itu diambil oleh penunggu bukit untuk sesajennya. Menurut cerita si Opung penjaga lokasi ini, pernah ada pemuda yang tiba-tiba menghilang karena dia salah ngomong. Telur yang direbusnya hilang dan dia bilang kalau penunggu tempat itu adalah pencuri. Akhirnya dia bisa kembali lagi karena si Opung harus melepas seekor kambing sebagai gantinya.
Fenomena alam yang cukup unik akibat adanya panas bumi yang aktif ini, dapat berpindah-pindah tempat. Bukit-bukit hasil endapan kapur yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat kembali aktif. Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi dan bukit-bukti kapur tersebut tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang menjadikan perlindungan kawasan menjadi sangat penting untuk tetap dijaga kelestariannya, demi kestabilan ekosistem hutan dan kawasan sekitarnya.
Namun dibalik semua keunikan dan keindahan itu, berdasarkan berbagai sumber Aset pariwisata ini seolah terabaikan. Kurang nya perhatian pemerintah setempat mengakibatkan Tempat wisata ini tidak terpromosikan dan terkelola dengan baik. Fasilitas yang seharusnya di dibenahi tidak sedikit pun mendapatkan perhatian oleh pihak pihak terkait.
Untuk mencapai lokasi kawasan konservasi ini, ada dua alternatif perjalanan darat yang bisa ditempuh, yaitu :
– Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 110 km atau waktu tempuh 3 jam perjalanan. – Medan – Lubuk Pakam – Galang – Dolok Masihul – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 97 km atau waktu tempuh yang hampir sama dengan alternatif di atas.
KAWAH PUTIH PERTAMA YANG DI TEMUKAN
AREA KAWAH PUTIH TINGGI RAJA
Air panas bumi membentuk danau kecil berwarna biru kehijauan
Aliran air panas bumi menuju danau kecil
Sebagian dinding kapur belerang runtuh.
Sebagian pohon terpaksa merelakan nyawanya demi danau kecil air panas bumi.
Saya sudah ke Pamukale Turki.
BalasHapusTapi meneliti foto2 disini saya berpendapat tempat wisata ini lebih indah dari Pamukale.
Anehnya saya sudah ke Medan dan Brastagi beberapa kali tapi tidak dikasi tahu tempat ini
Tempat ini tidak seindah yang digambarkan,semuanya sudah banyak perubahan, Semua pengunjung yg telah datang kesana tidak ingin datang kembali, dikarenakan akses jalan yang rusak parah dan ekstrim amat sangat berbahaya, ditambah banyaknya pungli (punggutan liar) oleh penduduk setempat dengan mematok harga 5 rb sampai 20 rb jika kita ingin melintas, dan banyak lagi hal yang pasti membuat kita kesal, marah dan sbgnya.
HapusSaya sudah ke Pamukale Turki.
BalasHapusTapi meneliti foto2 disini saya berpendapat tempat wisata ini lebih indah dari Pamukale.
Anehnya saya sudah ke Medan dan Brastagi beberapa kali tapi tidak dikasi tahu tempat ini
Saya sudah ke Pamukale Turki.
BalasHapusTapi meneliti foto2 disini saya berpendapat tempat wisata ini lebih indah dari Pamukale.
Anehnya saya sudah ke Medan dan Brastagi beberapa kali tapi tidak dikasi tahu tempat ini
Saya sudah ke Pamukale Turki.
BalasHapusTapi meneliti foto2 disini saya berpendapat tempat wisata ini lebih indah dari Pamukale.
Anehnya saya sudah ke Medan dan Brastagi beberapa kali tapi tidak dikasi tahu tempat ini
Saya sudah ke Pamukale Turki.
BalasHapusTapi meneliti foto2 disini saya berpendapat tempat wisata ini lebih indah dari Pamukale.
Anehnya saya sudah ke Medan dan Brastagi beberapa kali tapi tidak dikasi tahu tempat ini
Jangan datang kesana kalau anda bukan orang yg dermawan dan sabar, karena akses jalan yg jelek dan berbahaya ditambah banyaknya pungli dijalan dengan mematok tarif sesukanya, saya tggl 24 jan 2016 kesana , semua tidak seindah yg digambar kan, saya amat sangat menyesal datang kesana dan sangat kesal dengan banyaknya pungli.
BalasHapusSaya setuju dengan komentar diatas karena saya Sudah mengunjungi tempat ini 2 kali,jalannya sangat buruk sekali dan pengutipan liar kepada pengunjung sangat banyak di tempat ini
BalasHapusBetul sekali bro, parah!
BalasHapusSebelum sampai uda lelah duluan, Jauh, jalannya berbatu besar2. Ditambah lg kekesalan dengan pengelola setempat yg mematok harga sampai ratusan ribu hanya untuk mengantar ke area kawah(jalan kaki 200m menaiki anak tangga). parkir sp.motor Rp.10rb. Ini tempat jin buang ingus mungkin, ampun lah!
Sudah pantas kawasan ini ditutup saja. Karena akses jalan yg parah berbatu dan berbahaya ( Tidak ada perhatian oleh pemerintah setempat)!!!Tolong Bagi para Pungli2 jahat itu segera ditangkap dan diberi EFEK JERAH!!! Karena mreka TIDAK PUNYA PERASAAN SAMA SEKALI BAGI PENGUNJUNG TERMASUK SAYA!!!
BalasHapusPengunjung sudah lelah menempuh jlan berbatu dan berbahaya masih juga dipungut biaya sampai 7 kali (mungkin lebih). Jadi tolong bagi para pungli itu sgera ditangkap & diberi efek jerah. Saya tadi sdah dipungut krg lbh 4 kli sblum sampai kwah namun masih jga ada pungli yg memungut biaya & akhirnya sya pulang kembali dengan rasa kesal & sudah Rugi , capek.TOLONG DIPERHATIKAN!!!
BalasHapusSatu kata untuk para pungli2 yg tidak punya perasaan & pemeras. Saya Sumpahin uang kami yg di makan akan jadi RACUN buat mereka. KAMI TIDAK TERIMA & TIDAK IKHLAS... Kyrang Ajar, Bangsat Oara Pungli!!!!
BalasHapusthx ... bro
BalasHapusakan kita proses.
Untuk perbaikan jalan masih dalam proses, berhubung lokasi tersebut berada di kawasan hutan lindung.
BalasHapuskalau asal babat saja, bisa kena masalah hukum...
Mau nanya sebenarnya pengelolah kawah putih tinggi raja ini siapa ya? Turut prihatin sekarang objek wisata ini tidak seindah dulu. Rencana saya mau penelitian di sana, semoga objek wisata ini lebih baik lagi dan dapat perhatian lebih dari pemerintah.
HapusBanyak pungli. Kalau ngk dikasih dikejar, untung kemarin bisa lolos, akses jalan sangat memprihatinkan,
BalasHapusBacot
BalasHapusindah pemandangan nya
BalasHapusSatu kata jangan kesana. Banyak pungli
BalasHapus